Sunday, November 25, 2012

Pentingnya Peran Ayah dalam Rumah Tangga


Sering kali urusan merawat anak hanya dibebankan kepada seorang ibu saja. Anak akan mengalami apa yang dikatakan fatherless, yang artinya anak mempunyai ayah, tapi tidak ada kedekatan. Sebab biasanya ayahnya terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga lupa memperhatikan anaknya. Tentunya para orang tua yang menyayangi anaknya tidak ingin hal itu terjadi. Dikembalikan lagi, dalam hal tugas merawat anak bukanlah hanya tugas ibu semata saja, tapi dibutuhkan kekompakan antara ayah dan ibu karena itu akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Secara psikologis anak akan mendapat dua peran sekaligus dari ibu maupun ayah, bukan hanya dari salah satu pihak saja. Tentunya manfaat dari kedekatan yang dibangun oleh orang tua dan anak sangat banyak sekali, diantaranya :

  • Bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil bukan hanya dari salah satu pihak saja bisa menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya berharga bagi orang lain. 
  • Menumbuhkan kemampuan membina hubungan yang hangat. Bagaimana pola relasi yag dibagun orang tua dengan anak suatu saat pasti akan dijadikan contoh bagi anak bila sudah dewasa. Anak yang dibesarkan dengan penuh kekerasan maka anak pun juga melakukan hal tersebut, karena anak akan menganggap bahwa itu adalah  sesuatu hal yang wajar boleh dilakukan. 
  • Menumbuhkan semangat mengasihi sesama dan peduli pada orang lain. Kehangatan yang diciptakan orang tua mampu menumbuhkan rasa sensivitasan atau kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
  •  Melatih disiplin. Kedekatan yang terbangun dapat membuat orang tua memahami anaknya, sehingga orang tua lebih mudah memberikan arahan secara prposional tanpa harus memaksa anak dan bertindak keras. 
  • Berpengaruh pada pertumbuhan intelektual dan psikologis. Bentuk kasih sayang yang terjalin, kelak mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan kognitif serta perkembangan psikologis anak.

Kedekatan ayah dan anak bisa dibangun sedini mungkin, tentunya anak pun juga membutuhkan perhatian dari sang ayah seperti halnya manfaat yang sudah dijelaskan diatas. Lalu pertanyaanya bagaimana bila sang ayah sibuk bekerja diluar tapi tetap bisa mempererat dan menjalin ikatan emosional dengan anak?. Banyak kendala pastinya yang dihadapi seorang ayah untuk meluangkan waktunya merawat anak karena alas an kesibukan tersebut. Sebenarnya banyak sekali cara yang bisa dilakukan ayah, dan berikut ini adalah tips-tipsnya :

  • Mempersiapkan diri sedini mungkin sejak istri hamil 
  • Ikut aktif merawat sang buah hati. Salah seorang peneliti menemukan bahwa para ayah yang mulai mengganti popok, memandikan, dan mengasuh buah hati sejak dini akan melakukan hal-hal tersebut pada bulan-bulan selanjutnya. 
  • Bermain bersama. Ketika buah hati makin beranjak usia, lewatkan waktu bersama untuk bermain, membaca buku atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi buah hati anda. Sebisa mungkin manfaatkan moment-moment special dihari libur, missal bisa dimulai dengan hal yang paling sederhana yaitu berkebun bersama dengan buah hati tercinta. 
  • Terlibat dalam kehidupan social anak. Bila anak sudah beranjak pada usia sekolah, sedapat mungkin terlibat dalam kehidupan social sang anak, mulai dari mengenal nama teman-temannya, dengan siapa saja anak bergaul dan juga aktivitas apa saja yang dilakukan anak diluar rumah. 
  • Menjadi pendengar yang baik. Kesibukan kerja kadang membuat ayah mengabaikan cerita-cerita anaknya. Berikan keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan. Jangan pernah membawa kerjaan kantor kerumah. Luangkan waktu 5 menit saja untuk mendengarkan celotehan buah hati tercinta, jangan hanya asal mengiya-iyakan saja biar celotehan anak cepat selesai. Menjadi pendengar yang baik dan juga keterbukaan akan menjadikan anak dapat mengekspresikan dan cakap dalam mengungkapkan sesuatu. 
  • Jalin komunikasi yang baik. Bila harus pergi keluar kota, tetap usahakan menjalin komunikasi yang baik dengan buah hati, melalui telepon ataupun chatting internet. 
  • Percayai anak dan beri kebebasan. Kepercayaan yang diberikan kepada anak akan menjadikan anak tersebut tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. Jangan pernah sekalipun mendikte anak untuk melakukan kehendak sesuai dengan orang tuanya, tapi lebih dengan memberikan pilihan kepada anak supaya anak bisa mengambil keputusan yang terbaik menurutnya dan juga bisa mengajarkan anak lebih bertanggung jawab atas pilihannya tersebut.

Hidup adalah rangkaian pilihan dan prioritas. Bila anak menjadi prioritas utama, maka segala pilihan keputusan dan tindakan ditujukan untuk anak semata. Seperti ungkapan seorang yang bijak “Tidak ada yang lebih berharga selain waktu dan perhatian yang diberikan untuk anak”. (MD/WCC Jombang)