Kasus kekerasan terhadap
perempuan semakin hari semakin meningkat, baik dari segi jumlah ataupun jenis
kekerasan yang terdiri dari kekerasan fisik, psikis, ekonomi dan seksual. Belum
adanya jaminan hukum yang maksimal serta stigma masyarakat tentang perempuan
korban kekerasan yang masih dianggap miring menjadikan perempuan yang menjadi korban
tidak tahu harus kemana dan berbuat apa ketika mereka mendapatkan kekerasan.
Kompleksitas yang dirasakan perempuan menjadi semakin terpuruk ketika budaya
serta agama yang menjadi keyakinan dan sudah berurat akar dalam kehidupan
masyarakat menjadi hal yang semakin membuat korban tidak berdaya.
Hujan, menitik beratkan
pada eksplorasi artistik terhadap kondisi perempuan yang menjadi korban
kekerasan dengan penyikapan lingkungan yang cenderung memperparah luka dan
trauma. Sebagaimana hujan yang kadang tidak kita sadari, menoreh bak jarum,
kecil, tajam namun cukup menyakitkan dan mampu meninggalkan nyeri dengan perih
yang tak terkatakan. Hujan dan jarum, hujan jarum, hujan luka, perih yang
menganga.
Kemudian dimanakah kita
mem-posisikan diri?
...
Aku masih melihatmu, berdiri diujung pendaran malam.
menanti larik hujan yang menuang sejuta kembang jambu.
ketika bagian yg kuambil bukan lagi bagianmu,
masih pantaskah kita berbagi harap.
satu kerikil di ujung sepatu terasa cukup.
...
Sutradara : Jirin TM - Pemain
: Nika Desy Deriya, Ario Richi Prabowo, Octavia Clara Sati, Fahrudin, Rahajeng
Pratiwi, Dika Noviana, Yusuf Arifin. - PJ Panggung : Boy Virgo - PJ Properti :
Fahrudin & Yusuf Arifin
kegiatan pementasan teater ini dilaksanakan pada tanggal 20 maret 2015 untuk memperingati IWD.