Tuesday, October 31, 2017

Membangun Kepedulian terhadap Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Lingkup Pesantren di Jombang


Angka kasus kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data kasus yang masuk di lembaga WCC Jombang terhitung sejak bulan Januari -  Oktober 2017 sebanyak 52 kasus. Meningkatnya jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan tidak berbanding lurus dengan jumlah lembaga layanan bagi perempuan korban kekerasan. Jombang yang mempunyai potensi pesantren dalam jumlah besar tenyata belum nampak keterlibatannya dalam penanganan kasus terhadap perempuan. Ini bisa dilihat dari penanganan kasus yang selama ini terlaksana, dimana masih ada satu hingga dua pesantren saja yang terlibat dalam penanganan perempuan korban kekerasan. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat banyaknya jumlah pesantren yang tersebar di Kabupaten jJombang, namun belum banyak yang terlibat dalam penanganan dan pemulihan korban.
Penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan berbasis pesantren sangat dibutuhkan keberadaannya mengingat fungsi pesantren salah satunya adalah untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga perempuan sebagai korban kekerasan bisa ditangani dilingkup pesantren untuk kembali berdaya sediakala sebelum menjadi korban. Menjawab kebutuhan tersebut WCC Jombang bekerjasama dengan beberapa pondok pesantren di Jombang, berdiskusi bersama dalam kegiatan Workshop Pembentukan Layanan Berbasis Komunitas di Pesantren. Dalam kegiatan tersebut memunculkan beberapa rekomendasi diantaranya :

  1. Pembentukan “Pesantren Care” dengan melibatkan seluruh pondok pesantren di Jombang 
  2. Melakukan kajian-kajian Alqur’an, Hadist dan fiqih yang Humanis dan Egaliter serta Berprespektif terhadap Perempuan 
  3. Melibatkan Santri dan Pengurus Pondok Pesantren dalam proses penanganan perempuan dan anak korban kekerasan